Pentingnya Pengembangan Intelektual Anak di Usia Dini
Kita tahu sekarang pemerintah betul-betul memfokuskan diri untuk mengembangkan PAUD di Indonesia ini, kira-kira sekitar 10 tahun terakhir ini kita focus mengembangkan PAUD. Ada beberapa alasan penting, kenapa PAUD diprioritaskan.
Bahkan Kemdiknas untuk 5 tahun ke depan telah mencantumkan prioritas utama program pendidikan untuk 5 tahun ke depan PAUD yang pertama dan utama. Minimal ada 4 alasan penting yang secara ilmiah sudah dibuktikan di beberapa negara.
�Jadi yang pertama, adalah masalah pengembangan intelektual anak itu 50 persen terjadi di usia 0 � 4 tahun. Jadi usia 0 � 4 tahun itulah masa yang harus kita bina betul, karena 50 persen perkembangan kecerdasan intektual anak terjadi pada usia ini,� ujar Dirjen Pendidikan Nonformal dan Informal, Hamid Muhammad, saat membuka Pertemuan Tingkat Nasional Program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini, di Jakarta, Kamis, (9/12).
Kemudian kata dia, 4 tahun berikutnya, di usia 8 tahun tumbuh kembali 30 persennya. Artinya apa, usia 0 � 8 tahun orang sering menyebutnya sebagai usia emas, usia yang tidak boleh dilewatkan dalam perkembangan manusia, karena memang 80 persen perkembangan intelektual anak itu terjadi pada usia 0 � 8 tahun.
Hamid menjelaskan, Itulah kenapa, yang namanya PAUD, yang menurut versi UNESCO adalah 0 � 8 tahun, tetapi kalau UU Sisdiknas 0 � 6 tahun. Disinilah kita bisa membuat generasi yang kita inginkan, dengan memberikan prioritas pendidikan sebaik mungkin bagi anak-anak kita ke depan.
Alasan kedua katanya, bukan hanya kecerdasan intelektual yang tumbuh di masa PAUD ini, tetapi perkembangan kepribadian, perkembangan kemampuan seseorang secara menyeluruh juga terjadi pada usia PAUD ini.
Itulah kenapa, pembentukan karakter yang paling kuat dan paling optimum di usia dini, kita mengajarkan kejujuran, kedisiplinan, kemampuan untuk mandiri, itu harus ditanamkan pada masa usia dini.
Alasan ketiga, berbagai penelitian menunjukkan betapa PAUD itu menentukan suksesnya seseorang di masa depannya, termasuk menentukan kegagalan seseorang di masa depan.
Karena anak yang mendapatkan layanan PAUD lebih percaya diri dan lebih siap untuk belajar di tingkat SD dan tingkat berikutnya. Itulah kenapa PAUD itu menentukan angka drop out, menentukan prestasi seseorang pada tingkat satuan pendidikan di atasnya dan bahkan menentukan prestasi seseorang di masa depannya.
Sedangkan alasan ke empat, kata dia, adalah kalau ibu dan bapak sekalian ahli ekonomi, suka menghitung-hitung, berapa sebenarnya tingkat return sebuah investasi di bidang pendidikan, dibandingkan dengan investasi disatuan pendidikan lainnya, bahwa tingkat pengembalian/return yang diterima oleh seorang anak yang memperoleh pendidikan PAUD dan yang tidak itu sangat-sangat jauh sekali.
Sementara itu Direktur PAUD, Sudjarwo Singowidjoyo, mengatakan, pertemuan tingkat nasional program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini ini diwujudkan dengan tema Memperkokoh Komitmen Bersama Untuk Mengembangkan PAUD dalam Rangka Membangun Karakter Bangsa.
Rapat koordinasi ini kami anggap sangat penting, mengingat pendidikan anak usia dini merupakan salah satu program prioritas dari Kementrian Pendidikan Nasional yang tentunya memiliki nilai strategis dalam pengembangan karakter bangsa di masa yang akan datang, ucapnya.
Secara khusus kegiatan ini bertujuan, diantaranya, untuk memperkokoh komitmen antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam pengembangan program PAUD, khususnya program pengembangan PAUD, yang didukung oleh bantuan dari Bank Dunia, Ibu Sheila Town dan kerajaan Belanda, sesuai dengan Nota Kesepakatan program pengembangan PAUD di propinsi/kabupaten.
Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk melakukan refleksi dan evaluasi perkembangan dan hambatan dalam pelaksanaan program pengembangan PAUD di 50 kabupaten/kota di 21 propinsi.
Termasuk untuk mensosialisasikan kebijakan dan rencana strategis program pengembangan PAUD di masa yang akan datang khususnya untuk tahun 2010 � 2014 dan untuk menyusun rencana tindak lanjut pembinaan program pengembangan PAUD yang disepakati antara pemerintah pusat dan daerah.
Menurut Sudjarwo, hasil yang diharapkan dari pertemuan ini antara lain adalah, agar terjadinya persamaan satu persepsi dalam memahami tentang kebijakan PAUD baik di tingkat nasional maupun implementasinya di tingkat daerah.
Harapan kedua adalah untuk melakukan suatu sinkronisasi pelaksanaan pembinaan program pengembangan PAUD, dengan dinas pendidikan propinsi/kabupaten, serta Bappeda dan instansi terkait lainnya.
Harapan lainnya adanya kesepakatan tingkat nasional untuk menjaga keberlangsungan program pengembangan PAUD di 21 propinsi dan 50 kabupaten, setelah nanti berakhirnya bantuan dari Bank Dunia setelah 2013.
Pada pertemuan nasional ini kami mengundang 313 para pemangku kebijakan, yang terkait dengan implementasi pelaksanaan program pengembangan PAUD di 21 propinsi dan 50 kabupaten.
0 Response to "Pentingnya Pengembangan Intelektual Anak di Usia Dini"
Posting Komentar